Ada sebuah nagari, Pauh Sangit, 25 Km dari kota Payakumbuh, Sumatera Barat, Indonesia. Alamnya sejuk.Burung pipit, balam, dan berjenis burung lainnya masih suka berkicau di sana. Di situ ada dua sungai yang mengalir dengan tenang; Batang Asahan dari Barat dan Batang Lampasi yang mengalir dari Utara, keduanya berair jernih. Ikannya masih banyak dan jinak. Masyarakat bisa menangkapnya kapan saja mau. Dulu, aku suka bermain di sana dan, kemudian mengubah puisi "Dari Hulu ke Muara". Indah!
Nagari itu berbatasan sebelah Barat dengan rimba Kamang di sebelah Utara, dan di Timur dengan Kecamatan Guguk dan di Selatan berbatasan dengan Nagari Suayan. Nagari-nagari sekitarnya adalah nagari yang subur dengan pertanian serta masyarakatnya terampil dalam membuat makanan-makanan tradisional yang enak. Di Utara, Kubang adalah nagari tua yang suka bertenun songket, yang terkenal sejak zaman kolonial Belanda, serta di Taratak (bahagian dari Kubang) berkembang kerajinan anyaman mansiang yang cute dan unik. Tentu semua itu bisa dijadikan oleh-oleh bagi para tamu.
Di Pauh Sangit, sawah dan kebun masih luas. Sawah dengan tanaman padi sistem pengairan yang baik, kalau musim panen tiba wouhhh.. indahnya padi menguning bagai emas sejauh-jauh mata memandang. Lalu belalang dan burung pipit menari dan melayang di atasnya. Anak-anak sebelum remaja bermain layang-layang ciptaan mereka sendiri.
Selain itu kebun-kebun penduduk masih luas di lereng bukit barisan, di sana di tanam karet, kakao, kulit manis, kopi dan berbagai tanaman ekspor lain. selain itu juga ditanam berbagai sayuran yang beragam. bertani memang suatu yang ditekuni anak nagari.
Saya suka bermain ke sawah dan kebun. Kini kebun itu sudah ditanami karet dan coklat. Di akhir minggu (week end) saya senang menemani orang-orang kota ke sana, menikmati burung, mandi di sungai, menangkap ikan di sungai atau memancing, mencoba berkebun dan bertani. Siapapun bisa tinggal di perkampungan penduduk, sambil melupakan rutinitas. Bagaimanapun saya pun bisa menemani sambil hicking ......kemudian menginap ala kampuang. Dan malam hari bisa menikmati silat tradisional(LM.06.09.2006)
No comments:
Post a Comment